Merunut Sejarah Cokelat: Minuman Bangsawan hingga Pangan Tiap Kalangan

Hai Sobat Cokelat! Tahukah kamu sejak kapan warga dunia mulai mengonsumsi cokelat? Kita perlu mundur agak jauh, kembali ke zaman para Suku Maya dan Aztec di Amerika Selatan.

Suku Maya banyak meninggalkan bukti sejarah bahwa mereka telah mengonsumsi cokelat. Namun tidak sebatas itu, Suku Maya juga diketahui menggunakan cokelat dalam perayaan serta transaksi penting. Meski begitu, cokelat terbilang mudah didapatkan oleh masyarakat umum pada masa itu, dikombinasikan dengan bubuk cabai, madu, dan dilarutkan dengan air. Hal tersebut berbeda dengan Suku Aztec, mereka bahkan menggunakan biji kakao sebagai alat tukar pembelian makanan dan barang lain. Suku Aztec meyakini kalau cokelat merupakan anugerah dari dewa. Cokelat pada Suku Aztec juga bisa dibilang ekslusif pada kalangan atas. Catatan sejarah bahkan ada yang menyebutkan bahwa salah satu pemimpin Suku Aztec, Montezuma II, mengonsumsi cokelat dalam jumlah banyak setiap hari sebagai sumber energi.[1]

 

Cokelat telah dikonsumsi sejak peradaban Suku Maya di Amerika Selatan
Cokelat telah dikonsumsi sejak peradaban Suku Maya di Amerika Selatan.

Kemudian para Koloni Spanyol datang. Pada abad ke-15. Bangsa Spanyol melakukan eksplorasi dunia baru, termasuk ke Amerika Selatan. Di tengah-tengah invasi tersebut, mereka menemukan tanaman kakao lokal dan nilai tingginya. Bangsa Spanyol  mengembangkan cara mengolah tersendiri, mereka membuat minuman cokelat yang manis serta mencampur rempah-rempah ke dalamnya. Awalnya Spanyol merahasiakan keindahan cokelat ini dari dunia hingga 100 tahun lamanya namun pesona cokelat tidak bisa disembunyikan lebih lama lagi dan akhirnya tersebar di penjuru Eropa.  Cokelat banya dikonsumsi sebagai minuman oleh para aristocrat di Perancis dan Inggris. Cokelat semakin “meledak” seiring dengan revolusi industri dan produksi cokelat massal pu dimulai. [2]

Koloni Spanyol juga berperan terhadap cokelat di Indonesia. Eksplorasi Spanyol yang singgah ke Indonesia, tepatnya pada Pulau Sulawesi, mengenalkan tanaman kakao yang dibawa dari hutan Amerika Tengah dan Selatan. Namun Hindia-Belanda baru membudidayakan tanaman kakao secara luas ke pulau-pulau lain di Indonesia pada abad ke-18 dan mulai berkembang dari situ.[3]

Kini pun sudah ada banyak tempat budidaya kakao dan pengolahan cokelat di Indonesia, salah satunya di Griya Cokelat Nglanggeran. Griya Cokelat Nglanggeran mengolah buah kakao yang dibudidayakan oleh warga Desa Nglanggeran yang mulai membebudidayakan kakao sudah sejak tahu 1980-an.  Hasil panen warga pun diolah oleh Griya Cokelat Nglanggeran menjadi berbagai produk seperti minuman cokelat Chocomix, berbagai jajanan seperti Dodol Cokelat, Keripik Pisang Salut Cokelat, Bakpia Cokelat, dan masih banyak lagi.

Aneka Minuman Cokelat Griya Cokelat Nglanggeran

Aneka Minuman Cokelat dari Griya Cokelat Nglanggeran

Berkat Griya Cokelat Nglanggeran, olahan cokelat yang awalnya terkenal makanan eksklusif kelas atas kini bisa dinikmati siapa saja, termasuk kamu! Sobat Cokelat yang ingin merasakan berbagai olahan cokelat khas Desa Nglanggeran bisa langsung mengunjungi gerai Griya Cokelat Nglanggeran atau memesan secara daring di sini atau di Shopee.

Keripik Pisang Salut Cokelat

Referensi

 

 

[1] History of Chocolate. https://www.history.com/topics/ancient-americas/history-of-chocolate

[2] A Brief History of Chocolate. https://www.chocolate.org/blogs/chocolate-blog/a-brief-history-of-chocolate

[3] Sejarah Cokelat di Indonesia. https://demokratis.co.id/sejarah-cokelat-di-indonesia/

Tagged , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

× Chat via Whatsapp